Akuntansi basis kas vs. basis akrual

Basis kas dan basis akrual adalah dua metode berbeda yang digunakan untuk mencatat transaksi akuntansi. Perbedaan utama yang mendasari antara kedua metode ini terletak pada waktu pencatatan transaksi. Jika digabungkan dari waktu ke waktu, hasil dari kedua metode tersebut kira-kira sama. Penjelasan singkat dari masing-masing metode berikut:

  • Basis uang tunai . Pendapatan dicatat pada saat kas diterima dari pelanggan, dan biaya dicatat pada saat kas dibayarkan kepada pemasok dan karyawan.

  • Basis akrual . Pendapatan dicatat saat diperoleh dan biaya dicatat saat dikonsumsi.

Perbedaan waktu antara kedua metode ini terjadi karena pengakuan pendapatan tertunda berdasarkan kas sampai pembayaran pelanggan tiba di perusahaan. Demikian pula, pengakuan beban berdasarkan cash basis dapat ditunda sampai faktur pemasok dibayar. Untuk menerapkan konsep tersebut, berikut beberapa contohnya:

  • Pengakuan pendapatan . Sebuah perusahaan menjual widget hijau senilai $ 10.000 kepada pelanggan pada bulan Maret, yang membayar faktur pada bulan April. Berdasarkan metode kas, penjual mengakui penjualan di bulan April, saat kas diterima. Di bawah basis akrual, penjual mengakui penjualan pada bulan Maret, saat menerbitkan faktur.

  • Pengakuan biaya . Sebuah perusahaan membeli perlengkapan kantor senilai $ 500 pada bulan Mei, yang dibayarnya pada bulan Juni. Berdasarkan cash basis, pembeli mengakui pembelian di bulan Juni, saat membayar tagihan. Di bawah basis akrual, pembeli mengakui pembelian di bulan Mei, saat menerima faktur dari pemasok.

Basis kas hanya tersedia untuk digunakan jika perusahaan memiliki tidak lebih dari $ 5 juta penjualan per tahun (sesuai IRS). Cara termudah untuk menghitung transaksi menggunakan basis tunai, karena tidak diperlukan transaksi akuntansi yang kompleks seperti akrual dan penangguhan. Mengingat kemudahan penggunaannya, cash basis banyak digunakan dalam usaha kecil. Namun, waktu penerimaan dan pengeluaran kas yang relatif acak berarti bahwa hasil yang dilaporkan dapat bervariasi antara laba tinggi dan laba rendah yang tidak biasa. Basis uang tunai juga biasa digunakan oleh individu saat melacak situasi keuangan pribadi mereka.

Basis akrual digunakan oleh semua perusahaan besar, karena beberapa alasan. Pertama, penggunaannya diperlukan untuk pelaporan pajak bila penjualan melebihi $ 5 juta. Selain itu, laporan keuangan perusahaan hanya dapat diaudit jika telah disusun dengan menggunakan basis akrual. Selain itu, hasil keuangan bisnis dengan basis akrual lebih mungkin untuk menyamai pendapatan dan biaya dalam periode pelaporan yang sama, sehingga profitabilitas sebenarnya dari suatu organisasi dapat dilihat. Namun, kecuali laporan arus kas dimasukkan dalam laporan keuangan, pendekatan ini tidak mengungkapkan kemampuan bisnis untuk menghasilkan kas.

Artikel Terkait