Keuntungan dari payback period

Payback period adalah metode evaluasi yang digunakan untuk menentukan waktu yang dibutuhkan arus kas dari suatu proyek untuk membayar kembali investasi awal. Misalnya, jika diperlukan investasi $ 100.000 dan ada ekspektasi proyek menghasilkan arus kas positif sebesar $ 25.000 per tahun setelahnya, periode pengembalian dianggap empat tahun. Keuntungan dari payback period adalah sangat berguna untuk bisnis yang cenderung melakukan investasi yang relatif kecil, sehingga tidak perlu melakukan penghitungan yang lebih kompleks yang mempertimbangkan faktor lain, seperti tingkat diskonto dan dampaknya pada hasil. .

Perhitungan payback period adalah:

$ 100,000 Investasi รท $ 25,000 Arus kas tahunan = 4 Tahun pengembalian

Keluhan yang biasa tentang payback period berfokus pada bagaimana ia mengabaikan investasi berikutnya dan tidak memperhitungkan nilai waktu uang. Namun, ada keuntungan menggunakan payback period, yaitu sebagai berikut:

  • Kesederhanaan . Konsepnya sangat sederhana untuk dipahami dan dihitung. Ketika terlibat dalam analisis kasar proyek yang diusulkan, payback period mungkin dapat dihitung bahkan tanpa menggunakan kalkulator atau spreadsheet elektronik.

  • Fokus risiko . Analisis difokuskan pada seberapa cepat uang dapat dikembalikan dari investasi, yang pada dasarnya adalah ukuran risiko. Dengan demikian, periode pengembalian modal dapat digunakan untuk membandingkan risiko relatif proyek dengan periode pengembalian modal yang berbeda-beda.

  • Fokus likuiditas . Karena analisis ini mendukung proyek yang mengembalikan uang dengan cepat, mereka cenderung menghasilkan investasi dengan tingkat likuiditas jangka pendek yang lebih tinggi.

Akibatnya, meskipun analisis yang kurang ketat, masih ada situasi di mana waktu pengembalian modal dapat digunakan untuk mengevaluasi investasi prospektif. Kami menyarankan agar ini digunakan bersama dengan metode analisis lain untuk mendapatkan gambaran yang lebih komprehensif tentang dampak investasi.

Artikel Terkait