Selisih antara biaya kotor dan biaya bersih
Biaya kotor adalah seluruh biaya perolehan suatu objek. Misalnya, saat Anda membeli mesin, biaya kotor mesin tersebut mungkin termasuk yang berikut ini:
+ Harga beli peralatan
+ Pajak penjualan atas peralatan
+ Biaya bea cukai (jika diperoleh dari negara lain)
+ Biaya transportasi
+ Biaya bantalan beton tempat mesin ditempatkan
+ Biaya perakitan peralatan
+ Biaya pemasangan kabel untuk menyalakan mesin
+ Biaya pengujian
+ Biaya untuk melatih karyawan tentang cara menggunakan mesin
= Biaya kotor
Jelasnya, ada sejumlah besar biaya tambahan yang harus dipertimbangkan saat menggabungkan biaya kotor.
Contoh lain dari biaya kotor adalah pinjaman, di mana biaya kotor kepada peminjam adalah pokok dan jumlah kumulatif bunga terkait yang harus dibayar.
Biaya bersih adalah biaya kotor suatu objek, dikurangi dengan keuntungan yang diperoleh dari kepemilikan objek tersebut. Contoh biaya bersih adalah:
Biaya kotor sebuah mesin, dikurangi margin atas semua barang yang diproduksi dengan mesin tersebut
Biaya kotor masuk perguruan tinggi, dikurangi kenaikan penghasilan tambahan yang diperoleh dari memperoleh gelar sarjana
Biaya kotor peralatan kantor, dikurangi nilai sisa yang akan diperoleh dari penjualan akhirnya
Dengan demikian, perhitungan biaya bersih dapat menghasilkan tiga kemungkinan hasil, yaitu:
Biaya bersih sama dengan biaya kotor, yang terjadi jika tidak ada keuntungan yang saling hapus karena memiliki suatu objek;
Biaya bersih kurang dari biaya kotor, yaitu ketika manfaat tidak sepenuhnya mengimbangi biaya kotor; atau
Biaya bersih sebenarnya adalah keuntungan, yaitu ketika manfaat melebihi jumlah biaya kotor.
Contoh situasi terakhir adalah ketika produk sampingan dihasilkan dari suatu proses dan kemudian dijual. Mungkin ada sedikit atau tidak ada biaya yang ditetapkan untuk produk sampingan tersebut, sehingga setiap kas yang diterima dari penjualannya kemungkinan besar akan menghasilkan biaya bersih yang negatif (yaitu, keuntungan yang dihasilkan).
