Bahan tidak langsung

Bahan tidak langsung adalah bahan yang digunakan dalam proses produksi, tetapi tidak dapat dikaitkan dengan produk atau pekerjaan tertentu. Alternatifnya, mereka dapat digunakan dalam jumlah yang tidak substansial per produk sehingga tidak ada gunanya melacaknya sebagai bahan langsung (yang melibatkan memasukkannya ke dalam daftar bahan). Jadi, mereka dikonsumsi sebagai bagian dari proses produksi, tetapi tidak diintegrasikan dalam jumlah besar ke dalam suatu produk atau pekerjaan. Contoh bahan tidak langsung adalah:

  • Alat bersih-bersih

  • Peralatan keamanan sekali pakai

  • Alat sekali pakai

  • Perlengkapan dan pengencang

  • Lem

  • Minyak

  • Tape

Bahan tidak langsung dapat dipertanggungjawabkan dengan salah satu dari dua cara berikut:

  1. Jumlah tersebut termasuk dalam overhead produksi, dan dialokasikan ke harga pokok penjualan dan persediaan akhir pada setiap akhir periode pelaporan berdasarkan beberapa metode alokasi yang wajar.

  2. Biaya tersebut dibebankan pada saat terjadinya.

Dari dua metode akuntansi tersebut, penyertaan dalam overhead produksi dianggap lebih akurat secara teoritis, tetapi jika jumlah bahan tidak langsung kecil, cukup dapat diterima untuk membebankan biaya pada biaya pada saat terjadinya.

Bahan tidak langsung biasanya tidak dilacak melalui sistem pencatatan inventaris formal. Sebaliknya, sistem informal digunakan untuk menentukan kapan harus memesan bahan tambahan tidak langsung.

Artikel Terkait