Integrasi horisontal

Integrasi horizontal terjadi ketika dua bisnis bergabung yang menghasilkan barang atau jasa pada tingkat yang sama dalam rantai nilai. Hal ini dapat mengakibatkan terciptanya monopoli atau oligopoli. Integrasi horizontal adalah salah satu jenis merger yang paling umum, karena pada dasarnya ini berarti bahwa pesaing di pasar yang sama menggabungkan operasi dan aset mereka. Berikut beberapa contoh integrasi horizontal:

  • Dua produsen mesin listrik bergabung. Satu entitas memproduksi mesin untuk mobil, sedangkan entitas lainnya memproduksi mesin untuk truk.

  • Dua produsen rumah ritel bergabung. Satu entitas membangun perumahan berpenghasilan rendah, sementara entitas lainnya membangun rumah kelas atas di dekat lapangan golf.

  • Dua perusahaan konsultan bergabung. Satu entitas menyediakan layanan pengembangan perangkat lunak di industri pertahanan, sedangkan entitas lainnya menyediakan layanan yang sama, tetapi di industri minyak dan gas.

Strategi integrasi horizontal dapat digunakan karena beberapa alasan, termasuk berikut ini:

  • Untuk mendapatkan efisiensi produksi dengan memproduksi lebih banyak unit di fasilitas manufaktur pusat.

  • Untuk mendapatkan diskon volume pembelian dengan membeli bahan baku dalam jumlah besar

  • Untuk menutup lubang di lini produk pengakuisisi dengan produk yang dibuat oleh pihak yang diakuisisi

  • Untuk mendapatkan massa yang cukup di pasar sehingga perusahaan gabungan yang dihasilkan dapat menahan kenaikan harga

  • Untuk menghilangkan posisi duplikat dalam perusahaan, sehingga mengurangi biaya

Jika ada beberapa penggabungan integrasi horizontal dalam industri yang sama yang memusatkan pangsa pasar dengan sejumlah kecil perusahaan, ini dianggap oligopoli. Jika pangsa pasar yang dihasilkan sebagian besar dipegang oleh satu entitas, ini dianggap monopoli. Dalam kedua kasus tersebut, pihak pengakuisisi dapat diselidiki berdasarkan undang-undang anti-trust, dan akuisisi yang diusulkan dapat ditolak.

Jenis merger yang berbeda adalah integrasi vertikal, yaitu ketika perusahaan menggabungkan posisi yang berbeda dalam rantai nilai. Misalnya, produsen mobil dapat membeli produsen ban mobil, untuk mengamankan input ini ke lini produksinya.

Artikel Terkait