Akuisisi

Akuisisi terjadi ketika bisnis memperoleh kendali atas entitas lain. Akuisisi biasanya dicapai dengan memperoleh mayoritas saham pemungutan suara yang dimiliki oleh investor, terkadang karena keberatan dari manajer dari pihak yang diakuisisi. Mungkin perlu membayar premi di atas harga pasar untuk meyakinkan investor agar menjual saham mereka. Pembayaran untuk akuisisi bisa dalam bentuk tunai, hutang, atau saham pihak pengakuisisi.

Pihak pengakuisisi mencatat akuisisi dengan mengalokasikan harga pembelian ke nilai wajar aset dan liabilitas pihak yang diakuisisi. Kelebihan harga beli diklasifikasikan sebagai goodwill, yang dianggap sebagai aset jangka panjang. Goodwill secara teratur diperiksa untuk melihat apakah aset tersebut telah turun nilainya. Setelah akuisisi selesai, pihak pengakuisisi mengkonsolidasikan laporan keuangan pihak yang diakuisisi dengan laporan keuangannya sendiri.

Ada sejumlah alasan mengapa bisnis mungkin ingin terlibat dalam aktivitas akuisisi, termasuk berikut ini:

  • Untuk mencapai skala ekonomi yang lebih besar

  • Untuk mendapatkan merek yang berharga

  • Untuk memperoleh kekayaan intelektual

  • Untuk mendapatkan pelanggan utama

  • Menjadi lebih beragam secara geografis

  • Untuk memotong biaya dengan menggabungkan operasi

  • Untuk memasuki ceruk pasar lebih cepat

  • Untuk mengisi lubang di lini produk perusahaan

  • Untuk menjauhkan pihak yang diakuisisi dari pengakuisisi potensial lainnya

  • Untuk mengurangi jumlah kapasitas produksi yang tersedia di industri

Artikel Terkait