Rasio margin kotor

Rasio margin kotor adalah proporsi setiap dolar penjualan yang tersisa setelah penjual memperhitungkan harga barang atau jasa yang diberikan kepada pembeli. Untuk menghitung rasio ini, bagi laba kotor dengan penjualan bersih. Misalnya, penjual mengirimkan barang ke pelanggan dan menagih pelanggan $ 10.000, sementara juga membebankan biaya barang yang dikirim sebesar $ 3.000. Hasilnya adalah margin kotor $ 7.000, dengan rasio margin kotor:

$ 7.000 Laba kotor รท $ 10.000 Harga bersih = 70% Rasio margin kotor

Margin kotor kemudian dapat digunakan untuk membayar biaya administrasi seperti gaji perusahaan, biaya pemasaran, utilitas, sewa, dan perlengkapan kantor.

Manajer bisnis harus terus mencermati rasio margin kotor, karena penurunan kecil pun dapat menandakan penurunan dalam keuntungan keseluruhan bisnis. Perhatian lebih lanjut adalah bahwa biaya yang masuk ke dalam perhitungan harga bersih dapat mencakup beberapa biaya tetap, seperti biaya overhead pabrik. Jika demikian, margin laba kotor akan menjadi sangat kecil (atau tidak ada) saat penjualan rendah, karena biaya tetap harus ditutup. Ketika volume penjualan meningkat, komponen biaya tetap ditutup sepenuhnya, meninggalkan lebih banyak penjualan mengalir sebagai keuntungan. Dengan demikian, rasio margin kotor lebih cenderung menjadi rendah ketika volume penjualan rendah, dan meningkat seiring dengan peningkatan proporsi penjualan seiring dengan peningkatan volume unit. Efek ini kurang terlihat ketika komponen biaya tetap cukup rendah.

Rasio margin kotor juga dikenal sebagai rasio laba kotor.

Artikel Terkait