Definisi perputaran aset

Perputaran aset adalah perbandingan penjualan dengan aset. Tujuannya adalah untuk menunjukkan jumlah penjualan yang dihasilkan dengan berinvestasi pada sejumlah aset. Jadi, rasio perputaran yang tinggi berarti bahwa manajemen memanfaatkan investasi kecil dalam aset dengan sangat baik untuk menghasilkan penjualan dalam jumlah besar. Rumus perputaran aset dasar adalah:

Penjualan tahunan ÷ Aset = Perputaran aset

Rumus perputaran aset dapat dibagi lagi untuk berbagai jenis aset, seperti berikut ini:

  • Rasio perputaran piutang

  • Rasio perputaran persediaan

  • Rasio perputaran aset tetap

  • Rasio perputaran modal kerja

Konsep perputaran aset lebih umum diterapkan pada semua aset perusahaan, sehingga Anda dapat melihat dampak total terhadap penjualan semua investasi aset, khususnya pada piutang usaha, inventaris, dan aset tetap.

Misalnya, ABC International menghasilkan $ 1.000.000 penjualan pada tahun lalu. Selama tahun tersebut, rata-rata piutang adalah $ 350,000, persediaan rata-rata $ 150,000, dan rata-rata aktiva tetap $ 500,000. Perhitungan rasio perputaran asetnya adalah:

$ 1.000.000 Penjualan ÷ ($ 350.000 Piutang + $ 150.000 Persediaan + $ 500.000 Aset tetap)

= 1,0 Rasio perputaran aset

Sebuah bisnis dapat mengubah perputaran asetnya dengan berbagai cara. Sebagai contoh:

  • Penyusutan dapat dicatat dengan basis yang dipercepat untuk lebih cepat menyusutkan jumlah aset tetap yang tercatat.

  • Piutang dapat diubah dengan menerapkan kebijakan kredit yang lebih ketat atau lebih longgar.

  • Persediaan dapat dihilangkan dengan produksi outsourcing.

  • Tingkat inventaris dapat diubah dengan mengubah kebijakan tentang seberapa cepat pesanan barang dagangan akan dipenuhi.

Konsep perputaran aset tidak selalu berhasil, karena beberapa industri memerlukan investasi aset yang sangat kecil untuk menghasilkan penjualan, sementara industri lain memerlukan investasi aset yang sangat besar sebelum penjualan dapat diproduksi. Misalnya, bisnis jasa seperti menyiapkan formulir pajak untuk klien membutuhkan aset minimal, sementara kilang minyak membutuhkan investasi peralatan yang besar. Karena perbedaan ini, yang terbaik adalah membandingkan hasil perputaran aset untuk bisnis dengan perusahaan yang berlokasi di industri yang sama. Hal ini juga berguna untuk melacak rasio perputaran aset pada garis tren, untuk melihat apakah ada perubahan material dalam rasio dari waktu ke waktu.

Pengukuran perputaran aset hanya membandingkan penjualan dengan aset; tidak memberikan indikasi apa pun tentang kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba. Jadi, lebih baik untuk mengelompokkan pengukuran perputaran aset dengan pengukuran laba bersih, untuk mendapatkan gambaran gabungan dari profitabilitas dan penggunaan aset.

Artikel Terkait