PDB Nominal

PDB Nominal adalah ukuran output ekonomi suatu negara untuk satu tahun kalender, menggunakan harga saat ini, tanpa menyesuaikan harga tersebut untuk inflasi. Dengan demikian, ukuran tersebut mencakup pengaruh inflasi dan pertumbuhan ekonomi. Karena tidak ada penyesuaian inflasi, PDB nominal menangkap perubahan harga (naik atau turun) yang disebabkan oleh inflasi. Gambar yang dihasilkan bekerja dengan baik untuk perbandingan dengan angka lain yang juga tidak disesuaikan dengan inflasi. Misalnya, jumlah hutang negara tidak disesuaikan dengan inflasi, sehingga total hutang suatu negara dapat dibandingkan dengan PDB nominalnya untuk mengembangkan rasio hutang terhadap produk domestik bruto.

PDB Nominal dapat diukur dengan tiga teknik, yaitu sebagai berikut:

  • Pendekatan pengeluaran . Nilai pasar dari pembelian semua barang dan jasa.

  • Pendekatan pendapatan . Jumlah dari semua pendapatan yang diperoleh individu dan bisnis, termasuk keuntungan, kompensasi, bunga, dan sewa.

  • Pendekatan produksi . Total perkiraan keluaran dikurangi konsumsi antara.

Angka PDB nominal dapat menyesatkan jika dipertimbangkan dengan sendirinya, karena dapat mengarahkan pengguna untuk berasumsi bahwa telah terjadi pertumbuhan yang signifikan, padahal sebenarnya hanya ada lonjakan laju inflasi.

PDB mengumpulkan total nilai dolar barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu negara dalam suatu periode pengukuran, dikurangi harga pokok barang dan jasa yang diperlukan dalam proses produksi.

PDB Nominal bervariasi dari PDB riil, di mana PDB riil mengukur output ekonomi menggunakan dolar yang disesuaikan dengan inflasi. Misalnya, PDB nominal suatu negara tumbuh 2,0% pada tahun terakhir, tetapi tingkat inflasi sebesar 1,2% menghasilkan angka pertumbuhan PDB riil hanya 0,8%.

Artikel Terkait