Bagaimana menghitung keuntungan tunai

Laba tunai adalah laba yang dicatat oleh bisnis yang menggunakan basis akuntansi kas. Dalam metode ini, pendapatan didasarkan pada penerimaan kas dan beban didasarkan pada pembayaran tunai. Akibatnya, laba tunai adalah perubahan bersih kas dari penerimaan dan pembayaran ini selama periode pelaporan.

Keuntungan tunai tidak termasuk jenis penerimaan dan pembayaran kas selain yang terlibat dengan penjualan barang atau jasa. Dengan demikian, penerimaan kas dari penjualan aset tetap atau saham atau obligasi perusahaan tidak dianggap sebagai penerimaan kas untuk dimasukkan dalam perhitungan laba tunai.

Konsep laba kas berkaitan erat dengan perubahan bersih arus kas yang dialami organisasi selama periode pelaporan. Perbedaan antara perubahan total arus kas dan laba tunai adalah bahwa laba tunai hanya terkait (seperti yang baru saja dicatat) dengan penjualan barang atau jasa.

Perusahaan yang menggunakan akuntansi berbasis akrual kemungkinan tidak akan mencatat jumlah laba yang sama seperti yang diperoleh dari perhitungan laba tunai. Ini karena basis akrual mencatat pendapatan berdasarkan barang atau jasa yang disediakan, dan mencatat pengeluaran berdasarkan konsumsi, terlepas dari perubahan arus kas. Dengan demikian, waktu pengakuan pendapatan dipercepat berdasarkan akuntansi berbasis akrual jika barang atau jasa dijual secara kredit, sementara organisasi berbasis kas akan menunggu untuk mengakui pendapatan sampai pelanggan telah membayar secara tunai. Waktu pengakuan biaya dipercepat dengan dasar akrual jika pemasok menerbitkan barang atau jasa kepada pembeli secara kredit, sehingga pembayaran tunai tertunda.

Singkatnya, perbedaan antara basis akrual dan basis kas akuntansi membuat angka laba bersih sangat mungkin berbeda dari angka laba tunai yang dilaporkan oleh suatu entitas.

Artikel Terkait