Analisis investasi

Analisis investasi melibatkan penggunaan rasio yang relevan, analisis tren, dan pendapat peneliti untuk memutuskan bagaimana mengalokasikan dana ke berbagai sarana investasi. Faktor-faktor berikut ini penting dalam analisis investasi:

  • Kajian atas faktor ekonomi dan regulasi yang mempengaruhi industri yang diminati investor.

  • Pemeriksaan neraca perusahaan untuk melihat apakah ia mempertahankan tingkat likuiditas yang cukup, memiliki struktur permodalan yang konservatif, dan menggunakan asetnya secara efisien.

  • Pemeriksaan laporan laba rugi perusahaan untuk melihat apakah menghasilkan margin kotor dan laba bersih yang memadai, dan mengalami tingkat pertumbuhan penjualan yang wajar dan berkelanjutan.

  • Pemeriksaan atas laporan arus kas perusahaan untuk melihat apakah menghasilkan arus kas yang memadai.

  • Penelaahan atas pengungkapan yang menyertai laporan keuangan untuk melihat apakah perusahaan menggunakan praktik akuntansi konservatif atau menggunakan akuntansi "area abu-abu" untuk memalsukan hasil dan posisi keuangan yang dilaporkan.

  • Analisis kebutuhan jangka pendek dan jangka panjang investor.

Setelah mengevaluasi informasi sebelumnya, seseorang harus menentukan tingkat risiko investasi. Ini termasuk risiko perubahan dividen dari ekspektasi saat ini, serta harga jual investasi dapat turun dari harga pembelian awal. Risiko ini didasarkan pada banyak faktor, seperti kemungkinan adanya persaingan baru di pasar, perubahan teknologi, perubahan peraturan pemerintah, dan perubahan tarif pajak.

Investor harus mempertimbangkan kemungkinan tidak dapat menjual investasinya lebih dari harga pembelian awal. Ini mungkin menjadi perhatian utama saat sekuritas diperdagangkan tipis. Ada kemungkinan bahwa penurunan minat investor dapat memicu penjualan aset tersebut, yang mengakibatkan investor mengalami kerugian besar di kemudian hari.

Hasil analisis investasi juga tergantung pada preferensi investasi investor. Misalnya, seseorang yang hampir pensiun mungkin tidak tertarik untuk berinvestasi di perusahaan rintisan yang memiliki prospek pertumbuhan yang signifikan beberapa tahun ke depan, karena ada juga risiko kehilangan seluruh investasi.

Artikel Terkait