Tujuan akuntansi

Tujuan akuntansi adalah untuk mengumpulkan dan melaporkan informasi keuangan tentang kinerja, posisi keuangan, dan arus kas bisnis. Informasi ini kemudian digunakan untuk mengambil keputusan tentang bagaimana mengelola bisnis, atau berinvestasi di dalamnya, atau meminjamkan uang kepadanya. Informasi ini diakumulasikan dalam catatan akuntansi dengan transaksi akuntansi, yang dicatat baik melalui transaksi bisnis standar seperti faktur pelanggan atau faktur pemasok, atau melalui transaksi yang lebih khusus, yang dikenal sebagai entri jurnal.

Setelah informasi keuangan ini disimpan dalam catatan akuntansi, biasanya dikompilasi menjadi laporan keuangan, yang meliputi dokumen-dokumen berikut:

  • Laporan laba rugi

  • Neraca keuangan

  • Laporan arus kas

  • Laporan laba ditahan

  • Pengungkapan yang menyertai laporan keuangan

Laporan keuangan disusun berdasarkan seperangkat aturan tertentu, yang dikenal sebagai kerangka kerja akuntansi, yang paling terkenal adalah Prinsip Akuntansi yang Diterima Umum (GAAP) dan Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS). Hasil yang ditunjukkan dalam laporan keuangan dapat bervariasi, tergantung pada kerangka yang digunakan. Kerangka yang digunakan bisnis bergantung pada mana yang diinginkan oleh penerima laporan keuangan. Jadi, investor Eropa mungkin ingin melihat laporan keuangan berdasarkan IFRS, sementara investor Amerika mungkin ingin melihat pernyataan yang sesuai dengan GAAP.

Akuntan dapat membuat laporan tambahan untuk tujuan khusus, seperti menentukan laba atas penjualan suatu produk, atau pendapatan yang dihasilkan dari wilayah penjualan tertentu. Ini biasanya dianggap sebagai laporan manajerial, daripada laporan keuangan yang dikeluarkan untuk pihak luar.

Dengan demikian, tujuan akuntansi berpusat pada pengumpulan dan pelaporan selanjutnya dari informasi keuangan.

Artikel Terkait