Laporan keuangan yang dianggarkan

Laporan keuangan yang dianggarkan dapat terdiri dari satu set lengkap laporan keuangan, yaitu:

  • Laporan laba rugi

  • Neraca keuangan

  • Laporan arus kas

  • Laporan laba ditahan

Pernyataan-pernyataan ini dikumpulkan dari model penganggaran tahunan bisnis. Mereka berguna untuk memperkirakan hasil keuangan, posisi keuangan, dan arus kas bisnis pada berbagai tanggal di masa depan. Mereka sangat berguna ketika membuat model anggaran baru, karena seseorang dapat melihat dampak penyesuaian model pada laporan keuangan yang dianggarkan. Tim manajemen kemudian melakukan beberapa iterasi model untuk membuat laporan keuangan sesuai dengan harapannya dan apa yang mampu dicapai oleh bisnis secara finansial dan operasional.

Laporan keuangan yang dianggarkan biasanya terbatas pada laporan laba rugi tingkat ringkasan dan neraca, dan disusun dalam model anggaran. Setelah diselesaikan, informasi anggaran dibawa ke bidang anggaran untuk setiap item baris dalam laporan keuangan dalam perangkat lunak akuntansi perusahaan. Hasilnya adalah laporan keuangan "anggaran versus aktual", biasanya disertai dengan kolom yang berisi varians antara kolom anggaran dan kolom aktual. Di kebanyakan bisnis, format pelaporan ini terbatas pada laporan laba rugi; tidak ada laporan "anggaran versus aktual" untuk neraca.

Staf akuntansi kemudian memeriksa alasan perbedaan yang dilaporkan tersebut, dan memasukkan hasil investigasinya untuk mengetahui perbedaan yang lebih material dalam laporan yang menyertai laporan keuangan.

Bisnis yang tidak menghasilkan anggaran tahunan tidak memiliki laporan keuangan yang dianggarkan. Namun, jika sebaliknya menggunakan perkiraan jangka pendek, perkiraan ini dapat digunakan untuk membuat perkiraan laporan keuangan, mungkin hanya untuk beberapa bulan atau kuartal ke depan.

Artikel Terkait