Akuntansi dana

Akuntansi dana adalah sistem akuntansi yang digunakan oleh entitas nirlaba untuk melacak jumlah uang tunai yang dialokasikan untuk berbagai tujuan dan penggunaan uang tunai itu. Maksud akuntansi dana bukanlah untuk melacak apakah suatu entitas telah menghasilkan laba, karena ini bukan tujuan dari organisasi nirlaba. Dengan demikian, fokus akuntansi dana adalah pada akuntabilitas, bukan profitabilitas.

Lembaga nonprofit dapat menggunakan sejumlah dana, yang masing-masing dibuat dengan kumpulan akun dan neraca terpisah, sehingga pengguna dapat menentukan sejauh mana uang tunai telah digunakan untuk tujuan yang dimaksudkan. Misalnya, pemerintah kota mungkin memiliki dana terpisah untuk perbaikan jalan, polisi, pengolahan limbah, dan sekolah.

Dana dimaksudkan untuk membatasi penggunaan arus kas tertentu yang dapat digunakan. Misalnya, jika kebun binatang menerima sumbangan yang dimaksudkan hanya untuk pameran hewan, maka uang tunai tersebut dicatat dalam dana untuk pameran hewan, dan tidak dapat digunakan untuk kegiatan lain, seperti perawatan umum. Dengan mengambil pendekatan ini, organisasi memiliki kontrol yang lebih baik atas penggunaan arus kas masuk. Selain itu, hasil operasional suatu program dapat dibandingkan dengan pengeluaran yang berasal dari dana terkait, sehingga pendukung organisasi nirlaba dapat mengevaluasi sejauh mana entitas tersebut memenuhi tujuannya.

Anggaran terpisah dapat dibuat untuk setiap dana. Dengan demikian, pengelola organisasi nirlaba dapat melacak jumlah pengeluaran terhadap tingkat pendanaan yang tersedia dan mengelola tingkat pengeluaran sehingga layanan yang diberikan melalui dana dilakukan sepanjang tahun anggaran tanpa memicu defisit dalam jumlah dana yang tersedia.

Contoh jenis entitas yang dapat menggunakan akuntansi dana adalah:

  • Fondasi artistik

  • Amal

  • Gereja

  • Perguruan tinggi dan universitas

  • Pemerintah

  • Rumah Sakit

Artikel Terkait