Manajemen biaya strategis

Manajemen biaya strategis adalah proses pengurangan biaya total sekaligus meningkatkan posisi strategis bisnis. Tujuan ini dapat dicapai dengan memiliki pemahaman menyeluruh tentang biaya mana yang mendukung posisi strategis perusahaan dan biaya mana yang melemahkannya atau tidak berdampak. Inisiatif pengurangan biaya selanjutnya harus fokus pada biaya-biaya di kategori kedua. Sebaliknya, mungkin berguna untuk meningkatkan biaya yang mendukung posisi strategis bisnis.

Misalnya, strategi perusahaan manufaktur adalah mampu menawarkan perputaran cepat pesanan pelanggan dengan mempertahankan kontrol ketat atas operasi produksi yang mengalami kemacetan. Untuk melakukannya, perusahaan mengeluarkan biaya tambahan untuk menjaga kemacetan berjalan 24x7. Menghabiskan dana ekstra di sini secara langsung berkontribusi pada profitabilitas bisnis. Sebaliknya, pemotongan biaya pada operasi bottleneck akan mengurangi kapasitas produksi bisnis dan akan berdampak negatif langsung pada keuntungannya. Dari perspektif strategis, perusahaan sebaiknya memangkas biaya di area non-bottleneck yang berada di hilir dari operasi bottleneck, karena pemotongan ini tidak akan berdampak pada waktu pengiriman yang dikutip ke pelanggan.

Hampir tidak pernah ada gunanya memangkas biaya di area yang secara strategis penting, karena hal itu akan mengurangi pengalaman pelanggan dan oleh karena itu pada akhirnya akan menyebabkan penurunan penjualan. Oleh karena itu, manajemen perlu dilibatkan dalam kegiatan pengurangan biaya, sehingga dapat memberikan masukan mengenai bagaimana biaya tertentu harus dikeluarkan untuk mendukung posisi kompetitif perusahaan.

Manajemen biaya strategis adalah proses yang berkelanjutan, karena strategi perusahaan dapat berubah seiring waktu. Jadi, biaya tertentu mungkin menjadi keramat ketika satu strategi digunakan, tetapi dapat dengan mudah dihilangkan ketika strategi bergeser.

Artikel Terkait