Rasio kecukupan arus kas
Rasio kecukupan arus kas digunakan untuk menentukan apakah arus kas yang dihasilkan oleh operasi bisnis cukup untuk membayar biaya berkelanjutan lainnya. Intinya, arus kas dari operasi dibandingkan dengan pembayaran yang dilakukan untuk pengurangan hutang jangka panjang, akuisisi aset tetap, dan dividen kepada pemegang saham. Rumusnya adalah:
Arus kas dari operasi ÷ (Hutang jangka panjang yang dibayarkan + Aset tetap yang dibeli + Pembagian dividen tunai)
Misalnya, bisnis menghasilkan $ 500.000 arus kas dari operasi di tahun terakhir operasinya. Selama waktu itu, ia juga membayar utang $ 225.000, memperoleh aset tetap $ 175.000, dan membagikan dividen $ 75.000. Rasio kecukupan arus kasnya dihitung sebagai:
$ 500.000 Arus kas dari operasi ÷ ($ 225.000 Pembayaran hutang + $ 175.000 Pembelian aset tetap + $ 75.000 Dividen)
= 1,05 Rasio kecukupan arus kas
Setiap hasil yang lebih tinggi dari 1 menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan arus kas yang cukup untuk mempertahankan dirinya sendiri tanpa memperoleh hutang tambahan atau pendanaan ekuitas.
Konsep ini juga dapat diterapkan atas dasar berwawasan ke depan untuk menentukan apakah rencana keuangan akan menghasilkan usaha yang mandiri. Jika tidak, rencana tersebut dapat disesuaikan untuk meningkatkan rasio kecukupan arus kas yang direncanakan.