Analisis modal kerja

Analisis modal kerja digunakan untuk mengetahui likuiditas dan kecukupan aset lancar dibandingkan dengan kewajiban lancar. Informasi ini diperlukan untuk menentukan apakah sebuah organisasi membutuhkan tambahan dana jangka panjang untuk operasinya, atau apakah organisasi tersebut harus merencanakan untuk mengalihkan kelebihan uang tunai ke dalam sarana investasi jangka panjang.

Bagian pertama dari analisis modal kerja adalah untuk memeriksa jadwal di mana kewajiban lancar jatuh tempo untuk pembayaran. Hal ini dapat dengan mudah dilihat dengan memeriksa laporan hutang dagang lama, yang membagi hutang menjadi jangka waktu 30 hari. Dengan merevisi format laporan ini untuk menunjukkan jangka waktu yang lebih kecil, dimungkinkan untuk menentukan kebutuhan uang tunai untuk interval waktu yang jauh lebih pendek. Penentuan waktu kewajiban lainnya, seperti kewajiban yang masih harus dibayar, kemudian dapat dilapiskan di atas analisis ini untuk memberikan gambaran rinci tentang kapan kewajiban harus dibayar.

Selanjutnya, terlibat dalam analisis yang sama untuk piutang, menggunakan laporan piutang tua, dan juga dengan jangka waktu jangka pendek. Hasil analisis ini perlu direvisi untuk pelanggan yang memiliki riwayat pembayaran terlambat, sehingga laporan tersebut mengungkapkan penilaian yang lebih akurat tentang kemungkinan arus kas masuk.

Langkah selanjutnya adalah memeriksa investasi apa pun untuk melihat apakah ada batasan tentang seberapa cepat investasi tersebut dapat dijual dan diubah menjadi uang tunai. Terakhir, tinjau aset persediaan secara rinci untuk memperkirakan berapa lama sebelum aset ini dapat diubah menjadi barang jadi, dijual, dan uang tunai diterima dari pelanggan. Sangat mungkin bahwa periode yang diperlukan untuk mengubah persediaan menjadi kas akan sangat lama sehingga aset ini tidak relevan dari perspektif kemampuan membayar kewajiban lancar.

Aktivitas utama berikutnya adalah menggabungkan analisis ini menjadi perkiraan kas jangka pendek yang dimodifikasi, menggunakan periode waktu yang sangat singkat, seperti interval setiap tiga hingga lima hari. Jika ada kekurangan dalam jumlah uang tunai yang tersedia di setiap waktu, akan perlu untuk merencanakan pembayaran yang tertunda ke pemasok, atau untuk mendapatkan uang tunai yang cukup dari hutang atau ekuitas baru untuk mengimbangi kekurangan tersebut.

Analisis modal kerja jenis ini harus dilakukan secara berkelanjutan dan berkala.

Artikel Terkait